Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat melakukan proses asuhan keperawatan pada klien dengan
Nefrolitiasis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Indikator :
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian klien nefrolitiasis
2. Menjelaskan etiologi klien Nefrolitiasis
3. Menjelaskan patofisiologi klien nefrolitiasis
4. Menjelaskan manifestasi klinik klien nefrolitiasis
5. Menjelaskan komplikasi klien nefrolitiasis
6. Menyebutkan diagnostik tes klien nefrolitiasis
7. Menjelaskan penatalaksanaan klien nefrolitiasis
8. Menjelaskan pencegahan klien nefrolitiasis
9. Menerapkan proses keperawatan klien nefrolitiasis
Pengertian
Nefrolitiasis adalah Pembentukan deposit mineral yang kebanyakan adalah
kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun juga yang lain urid acid
dan kristal, juga membentuk kalkulus ( batu ginjal ).
Etiologi
Banyak faktor yang sering menjadi predisposisi timbulnya batu :
1. Faktor Endogen
a. Faktor genetik familial pada hiper sistinuria
Suatu kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino di membran batas sikat tubuli proksimal.
b. Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer.
2. Faktor eksogen
a. Infeksi
Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk amonium akan
mengubah pH uriun menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam
fosfat sehinggga akan mempercepat pembentukan batu yang telah ada.
b. Obstruksi dan statis urin
Mempermudah terjadinya infeksi
c. Jenis kelamin
Lebih banyak ditemukan pada laki-laki
d. Ras
e. Keturunan
f. Air minum
g. Pekerjaan
h. Makanan
i. Suhu
Patofisiologi
Sebagian besar batu saluran kemih adalah idiopatik dan dapat bersifat simptomatik ataupun asimptomatik .
Teori terbentuknya batu antara lain :
1. Teori inti matriks
a. Terbentuknya batu saluran kemih memerlukan adanya substansi organik sebagai inti
b. Terdiri dari muko polisakarida dan muko protein A yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu.
2. Teori Supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti : sistin , Xantin, asam urat dan Kalsium.
3. Teori Presipitasi – kristalisasi
a. Terjadi pH urin yang mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin.
b. Urin yang bersipat asam akan mengendap sistin, Xantin dan asam urat
c. Urin yang bersifat alkali akan mengendap garam fospat
4. Teori berkurangnya faktor penghambat.
Jenis batu
5. Batu Kalsium
Disebabkan oleh :
a. Hiperkalsiuria : Kalsium => kelebihan alkali . Misalnya Sindroma
susu, Kelebihan Vit. B, Imobilisasi, Asidosis Tubular Renalis, Penyakit
Paget, Sarkoidosis, Hipertiroiditis, Syndroma cushing, Yang paling
sering Hyperkalsiuria Idiopatik.
b. Hiperurikosuria. Hal ini 20 % inti batu dari kristal asam urat karena
kemasukan purin berlebihan, misal : ikan, unggas, daging (coto)
c. Hiperoksaluria. Penyebaran oksalat di jaringan ginjal, susunan
makanan yang mengandung oksalat yang berlebihan misal : teh, sayuran.
6. Batu Struvite ( Batu campuran )
a. Tripel posfat , magnesium posfat, amonium fosfat, kalsium karbonat = > pH urin yang tinggi.
b. Infeksi sistem urinarius.
7. Batu Asam Urat
a. PH Urin yang rendah, tirah baring yang lama, penderita ileustomi/kolostomi
b. Faktor asupan makanan = > sayur bayam dll.
8. Batu Sistin
Kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino
dimembran batas sikat tubulus proksimal meliputi sistim, arginin,
ornitin, sitrulin dan lisin.
9. Batu Xantin
Resesif autosomal dengan defesiensi santin oksidase terjadi peningkatan xantin plasma .
Gambaran Klinik
Keluhan yang sering ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Hematuria
2. Piuria
3. Polakisuria/fregnancy
4. Urgency
5. Nyeri pinggang menjalar ke daerah pingggul, bersifat terus menerus pada daerah pinggang.
6. Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan.
7. Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah, selanjutnya ke arah penis atau vulva.
8. Anorexia, muntah dan perut kembung
9. Hasil pemeriksaan laboratorium, dinyatakan urine tidak ditemukan adanya batu leukosit meningkat.
Komplikasi
Batu yang terlelak pada piala ginjal atau ureter dapat memberikan komplikasi obstruksi baik sebagian atau total.
Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh :
1. Sempurnanya obstruksi
2. Lamanya obstruksi
3. Lokasi obstruksi
4. Ada tidaknya infeksi
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada obstruksi antara lain :
1. Statis urin meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga mendorong
pertumbuhan organisme maupun pembentukan kristal khususnya magnesium
amonium fosfat atau struvita
2. Meningkatkan tekanan intra luminal menyebabkan pertumbuhan mukosa
saluran kemih berkurangnya, sehingga menurunkan daya tahan tubuh.
3. Kerusakan jaringan dapat menimbulkan penurunan daya tahan tubuh.
Diagnostik Test
1. Klinik
a. Jumlah batu yang sebelumnya keluar atau dikeluarkan
b. Derajat kerusakan ginjal
c. Riwayat keluarga
d. Analisa batu
e. Tanda dan gejala penyakit penyebab :
1) Hiperparatiroidisme ; keluhan batu, penyakit tulang, ulkus, pankreatitis.
2) Asidosis Tubuler Renalis ; langkah terhuyung – huyung, sakit pada tulang.
3) Sarkoidosis ; limphadenopati, eritemanodosum.
4) Sebab lain : Infeksi traktus urinarius yang berulang kali, penyakit
paget, imobilisasi, kelebihan vitamin-D, pemasukan purin berlebihan,
kelebihan alkali dan penyakit khusus.
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Urinalisis
b. Hematuria
c. Piuria
d. Kristalisasi
e. bakteriologi
f. Kerangka kerja metabolic
g. Darah
h. Urine
i. Analisa batu untuk unsur kimia dan bakteriologi
j. Status batu
3. Pemeriksaan Radiologi
a. Pielografi ( IVP)
b. Pieolgrafi retrograd
c. U S G
d. Tomografi
e. CT- Scan
Penatalaksanaan
1. Terapik medik dan simtomatik
a. Terapik medik => mengeluarkan batu ginjal atau melarutkan batu
b. Pengobatan Simtomatik = > mengusahakan agar nyeri khususnya koli
ginjal yang terjadi menghilang dengan pemberian simpatolitik selain itu
dapat diberikan minum berlebihan disertai diuretikum bendofluezida 5 –
10 mg/hr.
2. Terapi mekanik
E S W L = > Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
3. Terapi pembedahan
Jika tidak tersedia alat litotriptor
Pencegahan
Untuk mencegah terbentuknya kembali batu saluran kemih perlu disiplin yang tinggi dalam melaksanakan perawatan dan pengobatan.
Maka perlu adanya pencegahan atau program sepanjang hidup, seperti :
1. Masalah yang mendasari untuk mempermudah terbentuknya batu saluran kemih harus dikoreksi
2. Infeksi harus dihindari atau pengobatan secara intensif untuk semua jenis type batu
Pengkajian Keperawatan
Data yang dikumpulkan pada klien dgn nefrolitiasis adalah :
1. Aktifitas/Istirahat.
2. Pekerjaan yg banyak duduk dan lingkungan yang temperaturnya tinggi.
3. Eliminasi
4. Adanya riwayat ISK atau pernah Obstruksi batu.
5. Makan dan Minum
6. Adanya riwayat klien mengkonsumsi makan/minuman diet tinggi purin/ juice buah.
7. Nyeri / rasa nyaman
8. Nyeri Kolik
9. Adanya riwayat mengkonsumsi obat-obatan.
a. Mengkonsumsi obat antibiotik terlalu lama.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
c. Adanya riwayat Penyakit Ginjal, ISK.
d. Pengetahuan
e. Pemeriksaan Diagnostik.
f. Pemeriksaan urin
g. Pemeriksaan darah lengkap.
h. Radiologi / x-ray
i. IVP
j. CT. Scan
k. Retrograde Cystogram
l. USG
Diagnosa Keperawatan
Setelah analisa data maka dirumuskan Diagnosa keperawatan sesuai prioritas :
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraksi ureter, trauma jaringan, terbentuknya edema.
2. Gangguan Pola eliminasi buang air kecil berhubungan dengan iritasi
ginjal/ureter, obstruksi mekanik, implamasi, stimulasi kandung kencing
oleh batu.
3. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan impormasi yg salah.
Rencana Keperawatan
Tujuan
1. Rasa nyaman nyeri teratasi.
2. Gangguan pola eliminasi teratasi.
3. Tidak terjadi defisit cairan.
4. Klien akan membuka diri meminta informasi.
Intervensi
1. Amati & catat lokasi, durasi, intensitas penyebaran nyeri.
2. Jelaskan penyebab nyeri.
3. Lakukan gate kontrol pada punggung.
4. Ajarkan teknik relaksasi.
5. Beri intake cairan 3000 ml – 4000 ml / hari.
6. Kolaborasi pemberian obat-obatan.
7. Monitor intake / out put.
8. Amati buang air kecil (b.a.k).
9. Siapkan urine laboratorium.
10. Observasi keadaan kandung kemih.
11. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium.
12. Amati dan catat kelainan spt muntah.
13. Monitor tanda vital.
14. Beri diet sesuai program.
15. Kolaborasi pemberian cairan intra vena
16. Beri penjelasan tentang proses penyakitnya.
17. Jelaskan pentingnya intake cairan 3000 – 4000 ml/hr.
18. Jelaskan tentang pengaturan diet.
19. Diskusikan bersama klien/kelg ttg aturan pengobatan & jenis makanan.
20. Anjurkan klien melakukan aktivitas secara teratur.
Evaluasi
Mengarah ke tujuan.
Minggu, 12 Agustus 2012
Sabtu, 11 Agustus 2012
Promosi Kesehatan Tentang program KB
Delin
Samma’
Lidia Suriana Sallo
Yanti Tandi Padang
Ibrahim Julianto Tandi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TANA TORAJA
( STIKES TANA TORAJA)
TAHUN AJARAN 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
yang senantiasa dilimpahkan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah kami dengan judul “ PROGRAM KELUARGA
BERENCANA”.
Penulis
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Namun atas bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. oleh karena itu dengan
setulus hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir
kata semoga apa yang kami sajikan dalam makalah ini boleh bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan khususnya di bidang Promosi Kesehatan.
Rantepao,
26Juni
2012
Kelompok
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................... i
Kata Pengantar................................................................... ii
Daftar isi.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................... 1
B.
Tujuan..................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Keluarga Berencana.................................................... 2
B.
Tujuan KB................................................................................ 2
C.
Manfaat KB............................................................................... 3
D.
Macam-macam Metode Kontrasepsi............................................ 3
E.
Tempat Pelayanan KB................................................................ 9
F.
Dampak Program KB................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................... 10
B.
Saran....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tingginya angka
kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi
perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program Keluarga Berencana ( KB )
sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu.
banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga
menjadi perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang
saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk
wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi
masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih
kontrasepsi,keuntungan,kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat
kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan
seperti di minimarket.
Tugas kita sebagai tenaga medis yaitu berusaha membantu masyarakat agar mereka mau menggunakan alat kontrasepsi untuk mewujudkan program pemerintah yaitu setiap keluarga memiliki anak 2 orang.
Tugas kita sebagai tenaga medis yaitu berusaha membantu masyarakat agar mereka mau menggunakan alat kontrasepsi untuk mewujudkan program pemerintah yaitu setiap keluarga memiliki anak 2 orang.
B. TUJUAN
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat menerapkan dan mengembangkan pola
pikir secara ilmiah dalam memberikan penyuluhan kesehatan secara nyata serta
mendapatkan pengetahuan dan memecahkan masalah khususnya pada kaum ibu.
2. Memaparkan penjelasan tentang
pengertian KB, Manfaat dan Tujuan KB, Metode-metode Kontrasepsi, Dampak dari
KB.
3. Meningkatkan pengetahuan bagi
pembaca dan penyusun Makalah dalam memberikan penyuluhan dan promosi Kesehatan
kepada Masyarakat.
4. Memenuhi salah satu tugas mata
kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
Keluarga
berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
KB Artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan
ingin hamil. KB adalah upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera ( Undang-undang No. 10/1992).
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk ke luarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Jumlah anak dalam sebuah keluarga
yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir
1970-an.
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi (Mochtar, Rustam, 1998 : 155).
Keluarga Berencana menurut WHO (Word Health
Organization) Expert Committee 1970 adalah tindakan membantu individu atau
pasangan suami istri untuk:
·
Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
·
Mendapat kelahiran yang memang diinginkan.
·
Mengatur interval diantara kehamilan.
·
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya
dengan umur suami istri.
·
Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto,
Hanafi, 2004 : 26)
B. TUJUAN PROGRAM KB
a.
Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.
Tujuan Khusus
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangan kelahiran
Pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga.
d.
Tujuan
keluarga berecana menurut BKKBN adalah :
1.
Meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya.
2.
Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan
cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi
kemampuan untuk meningkatkan reproduksi.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:
Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa;
Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang
berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
C. MANFAAT KB
1. Agar ibu mempunyai waktu untuk menyusui, merawat
bayi, menjaga kesehatan ibu serta mengurus keluarga.
2. Mengatur agar jarak kehamilan
tidak terlalu dekat.
D. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen
(Prawirohardjo, Sarwono, 2002 : 905). Kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sperma tersebut (BKKN, 1996 : 21).
Dalam
memilih kontrasepsi apa yang akan cocok, sebaiknya mengetahui keuntungan dan
kelemahan dari masing-masing metode yang ada, dan berdiskusilah dengan pasangan
karena yang terpenting adalah merasa aman dan nyaman dengan pilihan
kontrasepsi. Bila masih ragu jangan pernah malu untuk bertanya dan
berkonsultasi dengan dokter untuk
memilih jenis metode kontrasepsi apa yang terbaik untuk digunakan.
Adapun metode kontrasepsi antara lain:
a.
Metode Kontrasepsi Sederhana
1.
Kondom
Kondom
merupakan selubung atau sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai
tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pada saat senggama, bekerja dengan
mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan.
Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermatisida
(senyawa kimia terdapat dalam bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal
yang berfungsi membunuh sperma). Penggunaan kondom cukup efektif selama
digunakan secara tepat dan benar.
Cara
pemakaian kondom :
·
Gunakan kondom seiap kali berhubungan seksual
·
Buka kondom secara perlahan untuk mencegah
kerusakan (jangan menggunakan gigi atau benda tajam).
·
Pasang kondom dalam keadaan penis ereksi dan
sebelum kontak dengan pasangan.
·
Pastikan tidak ada udara yang terjebak di
ujung kondom.
·
Pastikan penggunaan pelumas yang cukup (dapat
menggunakan pelumas tambahan).
·
Gunakan hanya pelumas dengan bahan dasar air
ketika menggunakan kondom (pelumas dengan bahan dasar minyak dapat melemahkan
lateks).
·
Pegang kondom dengan hati-hati setelah
ejakulasi, dan untuk mencegah terlepasnya kondom, keluarkan kondom dari vagina
dalam keadaan penis ereksi.
Indikasinya
yaitu semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan seksual dan belum
menginginkan kehamilan. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan
kondom dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan lepaskan pada saat
ejakulasi. Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati
atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan. Efek
samping dari kondom adalah bila terdapat alergi terhadap karet kondom.
Keuntungan dari kondom dapat dibeli secara bebas di apotek-apotek, mudah
digunakan dan kondom juga memperkecil penularan penyakit kelamin.
2.
Coitus
Interuptus atau sanggama terputus. metode
ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya
ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
3.
KB
Alami (metode kelender)
Metode dimana pasangan suami istri menghindari
berhubungan seksual pada siklus subur seorang wanita. Ovulasi (pelepasan
sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang
telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa
bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu
pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum
ovulasi. Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi
terpendek -18) dan (siklus menstruasi terpanjang -
11).
4.
Diafragma
Kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah
sperma masuk ke dalam saluran reproduksi. Diafragma terbuat dari lateks atau
karet dengan cincin yang fleksibel. Diafragma diletakkan posterior dari
simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma
harus diletakkan minimal 6 jam setelah senggama. Cervical cap (penutup
serviks) adalah kop bulat yang diletakkan menutupi leher rahim dengan
perlekatan di bagian forniks. Terbuat dari karet dan harus tetap di tempatnya
lebih dari 48 jam.
a.Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : dapat digunakan selama menyusui,
tidak ada risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS
c. Kerugian
: angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari
tenaga kesehatan, ketidaknyamanan
5.
Kontrasepsi
Kimiawi/Spermiade yaitu agen yang menghancurkan membran sel sperma dan
menurunkan motilitas (pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam
aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) vaginal cream,
vaginal foam, vaginal jelly, vaginal tablet 1 busa, vaginal soluble. yang dimasukkan
sebelum melakukan hubungan seksual. Terutama mengandung nonoxynol 9.Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 6-26 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertam,
Keuntungan : tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas, dapat
mencegah PMS bakterial. Kerugian : angka kegagalan tinggi, dapat
meningkatkan transmisi virus HIV, hanya efektif 1-2 jam
b.
Metode
Kontrasepsi Efektif
Metode
yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian
tinggi serta angka kegagalan rendah bila dibandingkan dengan metode
kontrasepsi sederdana.
1. Pil
Pil
merupakan satu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet di dalam
tablet atau strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron. Pil
termasuk metode yang efektif saat ini, bekerja dengan mencegah pelepasan sel
telur. Indikasinya siklus haid tidak
teratur, usia subur, dan telah mempunyai anak. Efek samping dari pil ini yaitu
kenaikan atau penurunan berat badan, payudara terasa kencang, mual, muntah,
depresi selain itu juga dapat mengakibatkan perdarahan.
2. Suntik
Suntikan
mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali
(depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko lupa minum pil dan keamanan
selama 3 bulan. Efek samping yang diberikan , menstruasi yang tidak teratur dan
peningkatan berat badan serta pemulihan kesuburan agak terlambat.
3. AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah
Kulit/Implant)
Implant/susuk
dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit di bagian tangan yang
dilakukan oleh dokter anda, dan hormon yang terdapat dalam tabung akan terlepas
sedikit–sedikit untuk mencegah kehamilan. Keuntungannya tidak harus minum pil
atau suntikan, dan proses memasukkan tabung ini 1 X dan untuk 2-5 tahun. Dan
bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant ini kembali.Efek
samping yang ditimbulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan
berat badan.
4. AKDR (Alat Kontrasepsi dalam
Rahim ) /IUD (Intra uterin Device)
Fleksibel,
alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah
kehamilan dengan cara menganggu lingkungan rahim, yang menghalangi terjadinya
pembuahan maupun implantasi.
Kondisi
dimana seorang wanita tidak seharusnya menggunakan IUD adalah :
·
Kehamilan
·
Sepsis
·
Aborsi postseptik dalam waktu dekat
·
Abnormalitas anatomi yang mengganggu rongga
rahim
·
Perdarahan yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya
·
Penyakit tropoblastik ganas
·
Kanker leher rahim, kanker payudara, kanker
endometrium
·
Penyakit radang panggul
·
PMS (premenstrual syndrome) 3 bulan
terakhir dan imunokompromise (penurunan kekebalan tubuh)
a. Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 0,3-0,8 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : sangat
efektif, bekerja cepat setelah dimasukkan ke dalam rahim. Bekerja dalam jangka
waktu lama
c. Kerugian
: risiko infeksi panggul, dismenorea (nyeri saat haid), menoragia pada
bulan-bulan pertama, peningkatan risiko perforasi (robek) rahim, risiko
kehamilan ektopik, IUD dapat lepas dengan sendirinya
d. Efek samping : nyeri, perdarahan,
peningkatan jumlah darah menstruasi Pengembalian
kesuburan cepat setelah dilepaskan.
c.
Metode
Kontrasepsi Mantap
1. Tubektom / MOW (Medis Operatif
Wanita) adalah pemotongan dan pengikatan atau
penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim).
2. Vasektomi / MOP (Medis
Operatif Pria) adalah pemotongan vas deferens
(saluran yang membawa sperma dari testis). Vasektomi dilakukan oleh ahli
bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit. Pria
yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian
kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20
kali ejakulasi.
a. Keuntungan Vasektomi
1. Efektif.
2. Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada
mortalitas.
3. Sederhana.
4. Cepat hanya
memerlukan waktu 5 -10 menit.
5. Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan
anestesi lokal saja.
6. Biaya rendah.
7. Secara kultural, sangat dianjurkan di
negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau
kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita. (Hartanto, 2004)
b. Kerugian Vasektomi
1. Diperlukan
suatu tindakan operatif.
2. Kadang-kadang
menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
3. Kontraspesi
pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah
ada di dalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens
dikeluarkan.
4. Problem psikologis
yang berhubungan dengan prilaku seksual mungkin bertambah parah setelah
tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria. (Hartanto, 2004).
c. Efektifitas
Vasektomi
1. Angka
kegagalan 0 – 2,2%, umumnya < 1%
2. Kegagalan
kontap-pria, umunnya disebabkan oleh:
3. Sanggama yang tidak terlindung sebelum
semen/ejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa.
4. Rekanalisasi
spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah pembentukan granuloma
spermatozoa.
5. Pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain
selama operasi
6. Jarang :
duplikasi congenital dari vas deferens (terdapat lebih dari 1 vas deferens pada
satu sisi).
d. Efek
Samping
Efek samping yang umum
diketemukan adalah kulit membiru atau lecet pembengkakan dan rasa sakit keadaan
ini merupakan hal yang ringan dan akan hilang sendiri tanpa atau dengan
pengobatan sederhana, efek samping lainnya tetapi jarang diketemukan antara lain
adalah hematoma granuloma, radang setempat, radang epididimis, timbulnya
antibodi dan masalah-masalah psikologis.Gejala-gejala sampingan tersebut di
atas, pada umumnya disebabkan oleh persiapan, teknik dan perawatan yang kurang
sempurna, disamping faktor penderita sendiri.
Syarat –syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik
adalah :
-
Aman / tidak berbahaya
-
Dapat diandalkan
-
Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh
seorang Dokter.
-
Murah
-
Dapat diterima oleh orang banyakPemakaian jangka lama
(Continuation Rate Tinggi) (Hartanto, Hanafi, 2004 : 36
E.
TEMPAT-TEMPAT
PELAYANAN KB
1. Rumah sakit pemerintah atau swasta
2.
PUSKESMAS
3.
Apotik
4.
Tempat praktk dokter swasta/ Bidan
5.
Toko Obat
F.
DAMPAK PROGRAM KB
6. Peningkatan
sistem pengelolaan dan kapasitas SDM;
7. Pelaksanaan
tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintahan berjalan lancar.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
-
Keluarga Berencana
(KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal. KB artinya mengatur jumlah
anak sesuai kehendak atau keinginan dan menentukan sendiri kapan ingin hamil.
Bila memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, bisa ber-KB. Layanan
KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda
pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa memilih
sendiri. Tidak seorang pun boleh memaksa mengikuti program KB. Tidak seorang
pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan. Tetapi apabila
alat yang dipilih bisa membahayakan diri sendiri atau, memperparah penyakit
yang sudah diderita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang
mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila telah mengerti
risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan a sendiri
sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya mengikuti program KB
atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari
tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak,
keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup
rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang
berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
A. SARAN
Jutaan
perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang
dipaparkan sebelumnya. Bila memilih untuk tetap ber-KB akan lebih sehat, dan
melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila seseorang memegang kendali
atas penentuan berapa banyak anak yang akan dimiliki, dan kapan akan hamil. Dan
apabila sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda
yang paling cocok. Agar mampu memilih dengan tepat, harus mempelajari
untung-rugi tiap metoda lebih dahulu. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
dalam peningkatan kesehatan khususnya promosi kesehatan di kalangan masyarakat
dalam melakukan pelayanan kesehatan yaitu penyuluhan.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Hartanto, hanafi.2004.keluarga
berencana dan kontrasepsi.pustaka sinar harapan : Jakarta.
·
http___ictjogja.net_kesehatan_B1_8_condom1.jpg.mht
Langganan:
Postingan (Atom)