Minggu, 12 Agustus 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NEFROLITIASIS

Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat melakukan proses asuhan keperawatan pada klien dengan Nefrolitiasis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Indikator :
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian klien nefrolitiasis
2. Menjelaskan etiologi klien Nefrolitiasis
3. Menjelaskan patofisiologi klien nefrolitiasis
4. Menjelaskan manifestasi klinik klien nefrolitiasis
5. Menjelaskan komplikasi klien nefrolitiasis
6. Menyebutkan diagnostik tes klien nefrolitiasis
7. Menjelaskan penatalaksanaan klien nefrolitiasis
8. Menjelaskan pencegahan klien nefrolitiasis
9. Menerapkan proses keperawatan klien nefrolitiasis
Pengertian
Nefrolitiasis adalah Pembentukan deposit mineral yang kebanyakan adalah kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun juga yang lain urid acid dan kristal, juga membentuk kalkulus ( batu ginjal ).
Etiologi
Banyak faktor yang sering menjadi predisposisi timbulnya batu :
1. Faktor Endogen
a. Faktor genetik familial pada hiper sistinuria
Suatu kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino di membran batas sikat tubuli proksimal.
b. Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer.
2. Faktor eksogen
a. Infeksi
Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk amonium akan mengubah pH uriun menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam fosfat sehinggga akan mempercepat pembentukan batu yang telah ada.
b. Obstruksi dan statis urin
Mempermudah terjadinya infeksi
c. Jenis kelamin
Lebih banyak ditemukan pada laki-laki
d. Ras
e. Keturunan
f. Air minum
g. Pekerjaan
h. Makanan
i. Suhu
Patofisiologi
Sebagian besar batu saluran kemih adalah idiopatik dan dapat bersifat simptomatik ataupun asimptomatik .
Teori terbentuknya batu antara lain :
1. Teori inti matriks
a. Terbentuknya batu saluran kemih memerlukan adanya substansi organik sebagai inti
b. Terdiri dari muko polisakarida dan muko protein A yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu.
2. Teori Supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti : sistin , Xantin, asam urat dan Kalsium.
3. Teori Presipitasi – kristalisasi
a. Terjadi pH urin yang mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin.
b. Urin yang bersipat asam akan mengendap sistin, Xantin dan asam urat
c. Urin yang bersifat alkali akan mengendap garam fospat
4. Teori berkurangnya faktor penghambat.
Jenis batu
5. Batu Kalsium
Disebabkan oleh :
a. Hiperkalsiuria : Kalsium => kelebihan alkali . Misalnya Sindroma susu, Kelebihan Vit. B, Imobilisasi, Asidosis Tubular Renalis, Penyakit Paget, Sarkoidosis, Hipertiroiditis, Syndroma cushing, Yang paling sering Hyperkalsiuria Idiopatik.
b. Hiperurikosuria. Hal ini 20 % inti batu dari kristal asam urat karena kemasukan purin berlebihan, misal : ikan, unggas, daging (coto)
c. Hiperoksaluria. Penyebaran oksalat di jaringan ginjal, susunan makanan yang mengandung oksalat yang berlebihan misal : teh, sayuran.
6. Batu Struvite ( Batu campuran )
a. Tripel posfat , magnesium posfat, amonium fosfat, kalsium karbonat = > pH urin yang tinggi.
b. Infeksi sistem urinarius.
7. Batu Asam Urat
a. PH Urin yang rendah, tirah baring yang lama, penderita ileustomi/kolostomi
b. Faktor asupan makanan = > sayur bayam dll.
8. Batu Sistin
Kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino dimembran batas sikat tubulus proksimal meliputi sistim, arginin, ornitin, sitrulin dan lisin.
9. Batu Xantin
Resesif autosomal dengan defesiensi santin oksidase terjadi peningkatan xantin plasma .
Gambaran Klinik
Keluhan yang sering ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Hematuria
2. Piuria
3. Polakisuria/fregnancy
4. Urgency
5. Nyeri pinggang menjalar ke daerah pingggul, bersifat terus menerus pada daerah pinggang.
6. Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan.
7. Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah, selanjutnya ke arah penis atau vulva.
8. Anorexia, muntah dan perut kembung
9. Hasil pemeriksaan laboratorium, dinyatakan urine tidak ditemukan adanya batu leukosit meningkat.
Komplikasi
Batu yang terlelak pada piala ginjal atau ureter dapat memberikan komplikasi obstruksi baik sebagian atau total.
Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh :
1. Sempurnanya obstruksi
2. Lamanya obstruksi
3. Lokasi obstruksi
4. Ada tidaknya infeksi
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada obstruksi antara lain :
1. Statis urin meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga mendorong pertumbuhan organisme maupun pembentukan kristal khususnya magnesium amonium fosfat atau struvita
2. Meningkatkan tekanan intra luminal menyebabkan pertumbuhan mukosa saluran kemih berkurangnya, sehingga menurunkan daya tahan tubuh.
3. Kerusakan jaringan dapat menimbulkan penurunan daya tahan tubuh.
Diagnostik Test
1. Klinik
a. Jumlah batu yang sebelumnya keluar atau dikeluarkan
b. Derajat kerusakan ginjal
c. Riwayat keluarga
d. Analisa batu
e. Tanda dan gejala penyakit penyebab :
1) Hiperparatiroidisme ; keluhan batu, penyakit tulang, ulkus, pankreatitis.
2) Asidosis Tubuler Renalis ; langkah terhuyung – huyung, sakit pada tulang.
3) Sarkoidosis ; limphadenopati, eritemanodosum.
4) Sebab lain : Infeksi traktus urinarius yang berulang kali, penyakit paget, imobilisasi, kelebihan vitamin-D, pemasukan purin berlebihan, kelebihan alkali dan penyakit khusus.
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Urinalisis
b. Hematuria
c. Piuria
d. Kristalisasi
e. bakteriologi
f. Kerangka kerja metabolic
g. Darah
h. Urine
i. Analisa batu untuk unsur kimia dan bakteriologi
j. Status batu
3. Pemeriksaan Radiologi
a. Pielografi ( IVP)
b. Pieolgrafi retrograd
c. U S G
d. Tomografi
e. CT- Scan
Penatalaksanaan
1. Terapik medik dan simtomatik
a. Terapik medik => mengeluarkan batu ginjal atau melarutkan batu
b. Pengobatan Simtomatik = > mengusahakan agar nyeri khususnya koli ginjal yang terjadi menghilang dengan pemberian simpatolitik selain itu dapat diberikan minum berlebihan disertai diuretikum bendofluezida 5 – 10 mg/hr.
2. Terapi mekanik
E S W L = > Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
3. Terapi pembedahan
Jika tidak tersedia alat litotriptor
Pencegahan
Untuk mencegah terbentuknya kembali batu saluran kemih perlu disiplin yang tinggi dalam melaksanakan perawatan dan pengobatan.
Maka perlu adanya pencegahan atau program sepanjang hidup, seperti :
1. Masalah yang mendasari untuk mempermudah terbentuknya batu saluran kemih harus dikoreksi
2. Infeksi harus dihindari atau pengobatan secara intensif untuk semua jenis type batu
Pengkajian Keperawatan
Data yang dikumpulkan pada klien dgn nefrolitiasis adalah :
1. Aktifitas/Istirahat.
2. Pekerjaan yg banyak duduk dan lingkungan yang temperaturnya tinggi.
3. Eliminasi
4. Adanya riwayat ISK atau pernah Obstruksi batu.
5. Makan dan Minum
6. Adanya riwayat klien mengkonsumsi makan/minuman diet tinggi purin/ juice buah.
7. Nyeri / rasa nyaman
8. Nyeri Kolik
9. Adanya riwayat mengkonsumsi obat-obatan.
a. Mengkonsumsi obat antibiotik terlalu lama.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
c. Adanya riwayat Penyakit Ginjal, ISK.
d. Pengetahuan
e. Pemeriksaan Diagnostik.
f. Pemeriksaan urin
g. Pemeriksaan darah lengkap.
h. Radiologi / x-ray
i. IVP
j. CT. Scan
k. Retrograde Cystogram
l. USG
Diagnosa Keperawatan
Setelah analisa data maka dirumuskan Diagnosa keperawatan sesuai prioritas :
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraksi ureter, trauma jaringan, terbentuknya edema.
2. Gangguan Pola eliminasi buang air kecil berhubungan dengan iritasi ginjal/ureter, obstruksi mekanik, implamasi, stimulasi kandung kencing oleh batu.
3. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan impormasi yg salah.
Rencana Keperawatan
Tujuan
1. Rasa nyaman nyeri teratasi.
2. Gangguan pola eliminasi teratasi.
3. Tidak terjadi defisit cairan.
4. Klien akan membuka diri meminta informasi.
Intervensi
1. Amati & catat lokasi, durasi, intensitas penyebaran nyeri.
2. Jelaskan penyebab nyeri.
3. Lakukan gate kontrol pada punggung.
4. Ajarkan teknik relaksasi.
5. Beri intake cairan 3000 ml – 4000 ml / hari.
6. Kolaborasi pemberian obat-obatan.
7. Monitor intake / out put.
8. Amati buang air kecil (b.a.k).
9. Siapkan urine laboratorium.
10. Observasi keadaan kandung kemih.
11. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium.
12. Amati dan catat kelainan spt muntah.
13. Monitor tanda vital.
14. Beri diet sesuai program.
15. Kolaborasi pemberian cairan intra vena
16. Beri penjelasan tentang proses penyakitnya.
17. Jelaskan pentingnya intake cairan 3000 – 4000 ml/hr.
18. Jelaskan tentang pengaturan diet.
19. Diskusikan bersama klien/kelg ttg aturan pengobatan & jenis makanan.
20. Anjurkan klien melakukan aktivitas secara teratur.
Evaluasi
Mengarah ke tujuan.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Promosi Kesehatan Tentang program KB


PROMOSI KESEHATAN TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA


DISUSUN :
OLEH
KELOMPOK 4

*             Delin Samma’
*             Lidia Suriana Sallo
*             Yanti Tandi Padang
*             Ibrahim Julianto Tandi





SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TANA TORAJA
( STIKES TANA TORAJA)
TAHUN AJARAN 2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah kami dengan judul “ PROGRAM KELUARGA BERENCANA”.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Namun atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. oleh karena itu dengan setulus hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata semoga apa yang kami sajikan dalam makalah ini boleh bermanfaat bagi para pembaca dan dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan khususnya di bidang Promosi Kesehatan.



                                                                                                Rantepao, 26Juni 2012


                                                                                                            Kelompok 4












DAFTAR ISI


Halaman Judul...................................................................         i      
Kata Pengantar...................................................................         ii     
Daftar isi..........................................................................................           iii      
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang...........................................................................           1       
B.    Tujuan.....................................................................................           1       
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.   Pengertian Keluarga Berencana....................................................           2
B.    Tujuan KB................................................................................           2
C.   Manfaat KB...............................................................................           3
D.   Macam-macam Metode Kontrasepsi............................................           3
E.    Tempat Pelayanan KB................................................................           9
F.    Dampak Program KB.................................................................           9
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan...............................................................................           10
B.    Saran.......................................................................................           10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................         11



 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program Keluarga Berencana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi,keuntungan,kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan seperti di minimarket.
Tugas kita sebagai tenaga medis yaitu berusaha membantu masyarakat agar mereka mau menggunakan alat kontrasepsi untuk mewujudkan program pemerintah yaitu setiap keluarga memiliki anak 2 orang.










B.    TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.       Dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam memberikan penyuluhan kesehatan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dan memecahkan masalah khususnya pada kaum ibu.
2.      Memaparkan penjelasan tentang pengertian KB, Manfaat dan Tujuan KB, Metode-metode Kontrasepsi, Dampak dari KB.
3.      Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca dan penyusun Makalah dalam memberikan penyuluhan dan promosi Kesehatan kepada Masyarakat.
4.      Memenuhi salah satu tugas mata kuliah.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. KB Artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin hamil. KB adalah upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera ( Undang-undang No. 10/1992). Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk ke luarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, Rustam, 1998 : 155).
Keluarga Berencana menurut WHO (Word Health Organization) Expert Committee 1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
·      Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
·      Mendapat kelahiran yang memang diinginkan.
·      Mengatur interval diantara kehamilan.
·      Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri.
·      Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, Hanafi, 2004 : 26)

B.    TUJUAN PROGRAM KB
a.    Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.    Tujuan Khusus
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran
Pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
c.     Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
1.   Keluarga dengan anak ideal
2.  Keluarga sehat
3.  Keluarga berpendidikan
4.  Keluarga sejahtera
5.  Keluarga berketahanan
6.  Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7.  Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
d.    Tujuan keluarga berecana menurut BKKBN adalah :
1.        Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya.
2.        Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
C.    MANFAAT KB
1.     Agar  ibu mempunyai waktu untuk menyusui, merawat bayi, menjaga kesehatan ibu serta mengurus keluarga.
2.    Mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat.
D.   MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, Sarwono, 2002 : 905). Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma tersebut (BKKN, 1996 : 21).
Dalam memilih kontrasepsi apa yang akan cocok, sebaiknya mengetahui keuntungan dan kelemahan dari masing-masing metode yang ada, dan berdiskusilah dengan pasangan karena yang terpenting adalah merasa aman dan nyaman dengan pilihan kontrasepsi. Bila masih ragu jangan pernah malu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter  untuk memilih jenis metode kontrasepsi apa yang terbaik untuk digunakan.
Adapun metode kontrasepsi antara lain:
a.    Metode Kontrasepsi Sederhana
1.      Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pada saat senggama, bekerja dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermatisida (senyawa kimia terdapat dalam bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal yang berfungsi membunuh sperma). Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar.
Cara pemakaian kondom :
·         Gunakan kondom seiap kali berhubungan seksual
·         Buka kondom secara perlahan untuk mencegah kerusakan (jangan menggunakan gigi atau benda tajam).
·         Pasang kondom dalam keadaan penis ereksi dan sebelum kontak dengan pasangan.
·         Pastikan tidak ada udara yang terjebak di ujung kondom.
·         Pastikan penggunaan pelumas yang cukup (dapat menggunakan pelumas tambahan).
·         Gunakan hanya pelumas dengan bahan dasar air ketika menggunakan kondom (pelumas dengan bahan dasar minyak dapat melemahkan lateks).
·         Pegang kondom dengan hati-hati setelah ejakulasi, dan untuk mencegah terlepasnya kondom, keluarkan kondom dari vagina dalam keadaan penis ereksi.

Indikasinya yaitu semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan seksual dan belum menginginkan kehamilan. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan lepaskan pada saat ejakulasi. Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan. Efek samping dari kondom adalah bila terdapat alergi terhadap karet kondom. Keuntungan dari kondom dapat dibeli secara bebas di apotek-apotek, mudah digunakan dan kondom juga memperkecil penularan penyakit kelamin.
2.      Coitus Interuptus atau sanggama terputus. metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
3.      KB Alami (metode kelender)
Metode dimana pasangan suami istri menghindari berhubungan seksual pada siklus subur seorang wanita. Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi. Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi terpendek -18) dan (siklus menstruasi terpanjang -  11).
4.      Diafragma
Kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran reproduksi. Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel. Diafragma diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam setelah senggama. Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang diletakkan menutupi leher rahim dengan perlekatan di bagian forniks. Terbuat dari karet dan harus tetap di tempatnya lebih dari 48 jam.
a.Efektivitas : kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
b.  Keuntungan : dapat digunakan selama menyusui, tidak ada risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS
c. Kerugian  : angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan
5.      Kontrasepsi Kimiawi/Spermiade yaitu agen yang menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas (pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vaginal tablet 1 busa, vaginal soluble.  yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Terutama mengandung nonoxynol 9.Efektivitas  : kehamilan terjadi pada 6-26 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertam, Keuntungan : tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas, dapat mencegah PMS bakterial. Kerugian : angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan transmisi virus HIV, hanya efektif  1-2 jam


b.    Metode Kontrasepsi Efektif
Metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian tinggi serta angka kegagalan rendah bila dibandingkan dengan metode kontrasepsi  sederdana.
1.     Pil
Pil merupakan satu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet di dalam tablet atau strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron. Pil termasuk metode yang efektif saat ini, bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur.  Indikasinya siklus haid tidak teratur, usia subur, dan telah mempunyai anak. Efek samping dari pil ini yaitu kenaikan atau penurunan berat badan, payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi selain itu juga dapat mengakibatkan perdarahan.
2.    Suntik
Suntikan mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali (depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko lupa minum pil dan keamanan selama 3 bulan. Efek samping yang diberikan , menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan serta pemulihan kesuburan agak terlambat.
3.    AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit/Implant)
Implant/susuk dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit di bagian tangan yang dilakukan oleh dokter anda, dan hormon yang terdapat dalam tabung akan terlepas sedikit–sedikit untuk mencegah kehamilan. Keuntungannya tidak harus minum pil atau suntikan, dan proses memasukkan tabung ini 1 X dan untuk 2-5 tahun. Dan bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant ini kembali.Efek samping yang ditimbulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan.
4.    AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim ) /IUD (Intra uterin Device)
Fleksibel, alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan cara menganggu lingkungan rahim, yang menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi.
Kondisi dimana seorang wanita tidak seharusnya menggunakan IUD adalah :
·         Kehamilan
·         Sepsis
·         Aborsi postseptik dalam waktu dekat
·         Abnormalitas anatomi yang mengganggu rongga rahim
·         Perdarahan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
·         Penyakit tropoblastik ganas
·         Kanker leher rahim, kanker payudara, kanker endometrium
·         Penyakit radang panggul
·         PMS (premenstrual syndrome) 3 bulan terakhir dan imunokompromise (penurunan kekebalan tubuh)
a.   Efektivitas           : kehamilan terjadi pada 0,3-0,8 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
b.   Keuntungan       : sangat efektif, bekerja cepat setelah dimasukkan ke dalam rahim. Bekerja dalam jangka waktu lama
c.   Kerugian              : risiko infeksi panggul, dismenorea (nyeri saat haid), menoragia pada bulan-bulan pertama, peningkatan risiko perforasi (robek)  rahim, risiko kehamilan ektopik, IUD dapat lepas dengan sendirinya
d.  Efek samping     : nyeri, perdarahan, peningkatan jumlah darah menstruasi Pengembalian kesuburan cepat setelah dilepaskan.
c.    Metode Kontrasepsi Mantap
1.     Tubektom / MOW (Medis Operatif Wanita) adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim).
2.    Vasektomi / MOP (Medis Operatif Pria) adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis). Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit. Pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20 kali ejakulasi.
a.    Keuntungan Vasektomi
1.    Efektif.
2.   Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas.
3.   Sederhana.
4.  Cepat hanya memerlukan waktu 5 -10 menit.
5.   Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja.
6.   Biaya rendah.
7.   Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita. (Hartanto, 2004)
b.    Kerugian Vasektomi
1.     Diperlukan suatu tindakan operatif.
2.    Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
3.    Kontraspesi pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens dikeluarkan.
4.    Problem psikologis yang berhubungan dengan prilaku seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria. (Hartanto, 2004).
c.   Efektifitas Vasektomi
1.     Angka kegagalan 0 – 2,2%, umumnya < 1%
2.    Kegagalan kontap-pria, umunnya disebabkan oleh:
3.     Sanggama yang tidak terlindung sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa.
4.    Rekanalisasi spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah pembentukan granuloma spermatozoa.
5.     Pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi
6.    Jarang : duplikasi congenital dari vas deferens (terdapat lebih dari 1 vas deferens pada satu sisi).
d.  Efek Samping
Efek samping yang umum diketemukan adalah kulit membiru atau lecet pembengkakan dan rasa sakit keadaan ini merupakan hal yang ringan dan akan hilang sendiri tanpa atau dengan pengobatan sederhana, efek samping lainnya tetapi jarang diketemukan antara lain adalah hematoma granuloma, radang setempat, radang epididimis, timbulnya antibodi dan masalah-masalah psikologis.Gejala-gejala sampingan tersebut di atas, pada umumnya disebabkan oleh persiapan, teknik dan perawatan yang kurang sempurna, disamping faktor penderita sendiri.
Syarat –syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik adalah :
-       Aman / tidak berbahaya
-       Dapat diandalkan
-       Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh seorang Dokter.
-       Murah
-       Dapat diterima oleh orang banyakPemakaian jangka lama (Continuation Rate Tinggi) (Hartanto, Hanafi, 2004 : 36
E.    TEMPAT-TEMPAT PELAYANAN KB
1.   Rumah sakit pemerintah atau swasta
2.    PUSKESMAS
3.     Apotik
4.     Tempat praktk dokter swasta/ Bidan
5.     Toko Obat
F.    DAMPAK PROGRAM KB
Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu
1.   Penurunan angka kematian ibu dan anak;
2.  Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi;
3.  Peningkatan kesejahteraan keluarga;
4.  Peningkatan derajat kesehatan;
5.  Peningkatan mutu dan layanan KB-KR;
6.  Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM;
7.  Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
-           
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak atau keinginan dan menentukan sendiri kapan ingin hamil. Bila memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, bisa ber-KB. Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa memilih sendiri. Tidak seorang pun boleh memaksa mengikuti program KB. Tidak seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan. Tetapi apabila alat yang dipilih bisa membahayakan diri sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah diderita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan a sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.








Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
A.  SARAN
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang dipaparkan sebelumnya. Bila memilih untuk tetap ber-KB akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila seseorang memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan dimiliki, dan kapan akan hamil. Dan apabila sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar mampu memilih dengan tepat, harus mempelajari untung-rugi tiap metoda lebih dahulu. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dalam peningkatan kesehatan khususnya promosi kesehatan di kalangan masyarakat dalam melakukan pelayanan kesehatan yaitu penyuluhan.






DAFTAR PUSTAKA

·       Hartanto, hanafi.2004.keluarga berencana dan kontrasepsi.pustaka sinar harapan :   Jakarta.
·           http___ictjogja.net_kesehatan_B1_8_condom1.jpg.mht
·           Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.www. bkkbn.go.id